Orlin's Band |
From sahabat
Temanggung April tahun 2009, tepatnya di Bansari (lereng Sindoro) Orlin’s Band terbentuk.
The Band (tahun 2005), dari sinilah awal perjalanan anak-anak Orlin’s Band sebelum Orlin’s Band tercetus/terbentuk, berawal dari parade festival yang secara tidak sengaja dua kubu band yang saling tertarik satu sama lain untuk bikin format band baru, disini Didip, Faleeh (Captain Hook) dan Yayan, A+ (Regadag Band), tak selang beberapa bulan akhirnya mereka membentuk format band baru ketika itu kebetulan Regadag Band bubar dan Captain Hook sedang vakum yang akhirnya dibubarkan.
The Band adalah simbol baru mereka berempat yang dijadikan wadah pelampiasan hobby keempat anak itu bermusik. Didip (gitar), Yayan (bass), A+ (vocal) dan Faleeh (rythme gitar), karena format The Band belum lengkap Akhirnya Refan (Drumer Jam Rock) yang ketika itu sedang Live parade festival terperangkap dalam pengawasan anak-anak The Band yang ketika itu memang sengaja menyaksikan sambil mencari pelengkap di kubu bandnya. Refan akhirnya masuk kedalam format The Band untuk melengkapi kekurangan dari personil The Band, tetapi dilema itu sering hinggapi Refan di Bandnya yang lama (Jam Rock) maupun yang baru (The Band) karena Refan masih harus aktif diantara keduanya. Pengalamaan pahit pun sering refan alami karena dia sering diancam, dipaksa saat harus aktif latihan bareng The Band dan mengesampingkan Band lamanya (Jam Rock), akhir dari setengah perjalanan seperti orang jawa bilang “Witing tresno jalaran soko kulino” ternyata revan lebih komit dan solid di format the band, kebebasan berkreasi bermusik pun di berikan kepada Refan oleh The Band dengan syarat Refan harus royal (waktu) untuk The Band.
Dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun intrik dan fenomena banyak juga dialami The Band, karena boleh di bilang The Band adalah kumpulan anak-anak yang bermodalkan tekad dan semangat karena hobby semata-mata, setiap kali ada parade festival anak-anak The Band dari awal latihan pun sudah harus prihatin karena alat musik yang dimiliki The Band belum lengkap bahkan boleh dibilang minim sekali, tetapi itu semua tidak pernah menyurutkan anak-anak The Band walau harus mengorek kantong masing-masing anak buat modal latihan di studio yang jaraknya cukup jauh dari kampung, juga jadi trasidi anak-anak The Band
Tahun 2005 sampai 2008, walau banyak mengalami hambatan tetapi The Band terbilang aktif di setiap parade festival, simbol kebanggaan (gelar juara) pun kerap diraih, style musik The Band waktu itu Alternative Rock and Roll, musik (lagu) yang sering diusung kebanyakan band Indo (Padi, Power Slave).
The Band sempat beberapa kali vakum tetapi dalam kevakumannya ternyata anak-anak The Band ini lebih kreatif karena diam-diam di tahun 2008 akhir The Band sempat merilis demo dengan kreatifitas autodidactnya. Kepompong berubah jadi kupu-kupu The Band berganti nama menjadi De Aurora terinspirasi dari semangat untuk lebih maju dan lebih berkreatifitas lagi. Terbukti dengan kreatifitasnya De Aurora berhasil menciptakan beberapa lagu, tiga lagu yang bisa dan sudah di Take Studio (Take Studio Baronk, studio lokal di Temanggung) ketiga lagu tersebut adalah Berharap selalu, Cinta hanyalah cinta, dan Miss U, (Take bulan februari 2009), karena mungkin dana yang jadi hambatan sehingga dari beberapa lagu yang di ciptakan hanya baru 3 lagu yang mampu di-take.
Tak hanya cukup sampai disini, awal bulan maret tahun 2009 anak-anak De Aurora mencoba hijrah ke bandung untuk meneruskan tekadnya dan mencoba untuk menggapai mimpinya, lagi-lagi dana yang jadi hambatan De Aurora. Donatur dari teman-teman bahkan sempat pinjam dana dengan jaminan motor pun dilakoni anak-anak De Aurora ini untuk bisa mewujudkan citanya.
Sekitar masih di bulan maret itu juga De Aurora mencoba menembus Marketing Produser di Bandung, alhasil masih harus menempuh hambatan diantaranya take ulang. Selang beberapa waktu De Aurora mencoba take ulang ketiga lagu keseluruhan di Studio OMS (ST 12, statim) dan Sudio KANA (naff) bersamaan dengan itu juga De Aurora harus berganti nama lagi dikarenakan ada Band lokal bandung yang namanya hampir sama, akhir dari cerita Orlin’s Band lah yang jadi kesepakatan untuk menggantikan nama De Aurora saat itu.
Dengan nama bandnya yang baru (ORLIN’S BAND “Kilau cahaya keemasan”) disini anak-anak berharap bisa menggapai sesuatu yang lebih daripada kemarin paling tidak mimpi itu bisa terwujud dengan kreatifitas hobbynya itu.
April tahun 2009 tepatnya Orlin’s Band terbentuk masih dengan format personil lengkap, akhir dari setengah perjalannya di bandung karena belum dapat produser dan label anak-anak Orlin’s Band hanya mampu melanjutkan ke-take ulang (Take Mixing) di studio KANA (naff). Walaupun masih di pending tetapi semangat anak anak Orlin’s Band tak pernah pupus karena masih optimis di hari esok pasti mampu.
TETAP BERKREATIFITAS TANPA BATAS itu yang selalu jadi spirit anak-anak Orlin’s Band
Sukses itu akan tercapai apabila tekad dan semangat tak pernah pudar walau tertatih waktu
Thank’s to anak-anak Orlin’s Band yang telah memberi izin buat saya untuk sedikit menguraikan sepenggal cerita tentang perjalanan Orlin’s Band
Temanggung, 01 Juni 2009
From Sahabat
0 Komentar untuk "Biografi Orlin's Band"