Saat ini kita tahu bahwa mendaki gunung menjadi tren tersendiri di kalangan anak muda ataupun dewasa. Entah karena alasan apa, apakah memang ingin belajar survival sebagai bentuk mencintai alam, ataukah hanya ikutan tren saja. Hal ini menjadi salah satu penyebab dari beberapa kejadian kecelakaan di gunung. Termasuk yang terjadi beberapa waktu lalu, di Sindoro dan Merapi.
Berbicara tentang pendakian gunung, pasti dari teman-teman pecinta alam sering membutuhkan informasi pendakian massal. Termasuk pendakian Gunung Sindoro dan Sumbing. Dua gunung yang berada di Kabupaten kecil bernama Temanggung.
Ada tradisi unik di Temanggung berkaitan dengan pendakian massal, karena di Sindoro dan Sumbing mempunyai tradisi sendiri-sendiri. Pendakian massal di Gunung Sindoro biasanya dilakukan ketika Malam Satu Suro, dan pendakian ini apabila di Temanggung, teman-teman pendaki bisa melalui Jalur Bansari yang nantinya Base Camp ada di KOMPAS Bansari. Akan tetapi ada jalur lain juga di Temanggung, misalnya melalui jalur Kledung Temanggung, Base Camp ada di Grassindo Kledung Temanggung.
Dari Sindoro, kita beralih ke Sumbing. Tak kalah dengan Sindoro, Sumbing juga mempunyai tradisi unik tentang pendakian massal. Apabila teman-teman pendaki ingin banyak teman ketika naik Sumbing, cobalah datang ketika Bulan Puasa, tepatnya Malam ke 20. Jadi, intinya pendakian massal ini adalah Malam 21 atau dalam bahasa jawa sering disebut dengan Selikuran (asal bahasa 21 = selikur).
Tertarik untuk ikut pendakian massal di Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing?
Jangan Kotori Sindoro Sumbing yaaaa!!!
Semoga bermanfaat!
Sindoro Sumbing (Src : cepamagz.com) |
[Hendry Sulistyo]
0 Komentar untuk "Info Pendakian Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing"